Fungsi Pompa untuk Industri
Artikel Hits: 3286
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui pipa (piping) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan terus menerus.
Daftar Isi :
Pengantar
Ada berbagai jenis proses industri yang tak terhitung banyaknya di mana pompa digunakan; dan setiap proses memiliki karakteristik dan kebutuhan pompa dengan spesifikasinya masing masing. Pompa di industri memerlukan perawatan yang rutin agar selalu dalam kinerja yang prima dan terhindar dari downtime yang dapat menggangu proses produksi.
Prinsip Kerja Pompa
Prinsip operasinya pompa adalah memberikan perbedaan tekanan antara bagian suction(hisap) dan bagian discharge(tekan) dengan mentransfer energi mekanis dari suatu sumber energi luar (motor listrik, motor bensin/diesel ataupun turbin dll.) untuk dipindahkan ke fluida kerja yang dilayani. Dengan demikian pompa menaikan energi cairan yang dilayani sehingga cairan tersebut dapat mengalir dari suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan tinggi.
Di industri, pompa merupakan peralatan penunjang yang sangat penting dan sangat umum digunakan. Pompa digunakan sebagai peralatan sirkulasi air pendingin, sebagai penggerak fluida kerja pada sistem hidrolik, sirkulasi minyak pelumas pada mesin, pengelolaan air umpan boiler, pengolahan dan pembuangan limbah industri, dll.
Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya; dan di industri umumnya menggunakan motor listrik AC. Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan sebagainya.
Jenis Pompa
Secara umum pompa terbagi 2 (dua) kelompok; yaitu :
1) Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump)
Pompa perpindahan positif bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju ke sisi outlet pompa. Kelebihan dari pengguanaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya persatuan berat) yang lebih berat dan memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil di setiap putarannya. Secara general pompa perpindahan positif dibagi menjadi dua yaitu jenis pompa rotary dan jenis reciprocating.
2) Pompa Dinamik (Dynamic Pump)
Pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial dan pompa spesial efek atau pompa pengaruh khusus. Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe pompa perpindahan positif, tetapi memiliki biaya yang rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggid an debit aliran yang juga tinggi.
Pompa di Industri
Pompa Sentrifugal merupakan pompa yang sering dijumpai di industri, Pompa sentrifugal merupakan pompa yang paling banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif.
- Gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran lunak.
- Kehandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya katup-katup
- Kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, sehingga dapat dikopel dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap
- Ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi murah 5.Harga dan biaya perawatan murah.
pompa-sentrifugal
Prinsip Kerja Pompa Senrifugal
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeller yang menghasilkan tekanan vakum pada sisiisap. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dikeluarkan kesisi tekan (discharge).
Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu: energi mekanis poros pompa diteruskan ke sudu-sudu impeler, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida. Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan.
Aliran zat cair yang keluar dari impeler akan tegak lurus poros pompa (arah radial). Atau dengan kata lain : arah fluida masuk kedalam pompa dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial.
Baca Juga :