Artikel

Jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau Fire Extinguisher dan Fungsinya

fire extiguisher

Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. 

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau Fire Extinguisher merupakan alat proteksi kebakaran aktif portable atau genggam yang biasanya diisi dengan bahan kimia kering atau basah yang digunakan untuk memadamkan atau mengendalikan kebakaran kecil, biasanya dalam keadaan darurat saat mulai terjadinya kebakaran.

Petugas Satuan Pengamanan atau Satpam dituntut untuk dapat mengenali, memahami dan dapat menggunakan atau mengoperasi APAR dengan baik dan teratih. Sehingga penting bagi tenaga Satpam untuk mengikuti pelatihan pemadaman kebakaran dimana didalamnya antarai mempelajjari penggunaan APAR dengan baik dan benar,.

Daftar Isi :

Pengantar

Api sama dengan keadaan, atau proses, di mana bahan bakar atau bahan lain dinyalakan dan digabungkan dengan oksigen, menghasilkan cahaya, panas, dan nyala api. Api membutuhkan bahan bakar, panas, dan oksigen untuk menyala; dikenal dengan istilah segitiga api. Alat pemadam api menggunakan zat yang akan mendinginkan panas pembakaran, memadamkan bahan bakar atau menghilangkan oksigen sehingga api tidak dapat terus menyala; memutus rantai segitiga api. 

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau alat pemadam api portabel dapat dengan cepat dapat memadamkan atau mengendalikan api kecil jika digunakan dengan benar oleh seseorang yang terlatih dengan baik.

Fire Extinguisher merupakan pemadam api portable yang dapat mengeluarkan air, busa, gas, bahan kimia, dan media lainnya yang mampu untuk memadamkan api penyebab dari kebakaran. Dalam melakukan pemadaman api dengan APAR; maka harus menggunakan jenis bahan pemadam api yang sesuai dengan jenis atau kelas api kebakaran; agar dapat dengan cepat mengendalikan api.

Sebenarnya tidak ada alat pemadam portable tunggal yang dapat digunakan untuk mengatasi setiap jenis kebakaran, karena setiap jenis alat pemadam kebakaran memiliki peruntukan jenis api kebakaran yang berbeda sehingga efektif. Sudah terbukti bahwa APAR sangat efektif untuk mengatasi mulai terjadiya api kebakaran.

Jenis Api Kebakaran

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 tentang Syarat syarat Pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan mengklasifikasikan kebakaran menjadi empat kelas, yakni kelas A, B, C, dan D. Sedangkan, National Fire Protection Association (NFPA) menggolongkan kebakaran menjadi lima kelas, yaitu kelas A,B, C, D dan K. Kedua-duanya mengklasifikasikan berdasarkan jenis penyebab kebakaran.

1) Kebakaran Kelas A
Kebakaran yang terjadi pada bahan mudah terbakar biasa, seperti kayu, kain, kertas, karet, atau tekstil dan berbagai jenis plastik. Dimana menurut Permenaker adalah : Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A)

2) Kebakaran Kelas B
Kebakaran yang terjadi pada cairan yang mudah terbakar, cairan yang mudah terbakar, minyak bumi, ter, minyak, cat berbahan dasar minyak, BBM, pelarut, pernis, alkohol, dan gas yang mudah terbakar. Dimana menurut Permenaker adalah : Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar (Golongan B).

3) Kebakaran Kelas C
Kebakaran yang terjadi akibat kesalahan pada instalasi listrik; atau melibatkan peralatan listrik bertegangan; misalnya kosrleting (hubungan arus pendek); beban yang tidak sesuai dengan peralatan listrik, dll. Dimana menurut Permenaker adalah : Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C)

4) Kebakaran Kelas D
Kebakaran yang terjadi pada logam yang mudah terbakar, seperti magnesium, titanium, zirkonium, natrium, litium, dan kalium. Dimana menurut Permenaker adalah : Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C)

5) Kebakaran Kelas K
Kebakaran pada peralatan memasak yang melibatkan media memasak yang mudah terbakar (minyak dan lemak nabati atau hewani).

latihan fire and safety

Jenis APAR Berdasarkan Bahan Pemadaman

1) Jenis dengan Bahan Air
Air adalah cairan utama yang digunakan dalam alat pemadam ini, meskipun terkadang bahan tambahan lain juga disertakan. Kekurangan alat pemadam api air murni adalah tidak cocok untuk digunakan dalam kondisi beku karena air di dalamnya akan membeku (di negara negara ada musim dingin) dan membuat alat pemadam tidak dapat digunakan. 

Jenis alat pemadam kebakaran air tertentu mengandung antibeku yang memungkinkan alat pemadam tersebut digunakan dalam kondisi beku. Alat pemadam kebakaran jenis air terkadang juga mengandung bahan pembasah yang dirancang untuk membantu meningkatkan keefektifannya melawan api. Alat pemadam ini dimaksudkan terutama untuk digunakan pada kebakaran Kelas A.

Alat pemadam kabut air adalah jenis alat pemadam api air yang menggunakan air yang pengeluarannya dibuat seperti kabut atau sebagai semprotan halus. Alat pemadam kabut air digunakan di mana kontaminan dalam sumber air dapat menyebabkan gangguan pada personel atau peralatan. Aplikasi umum adalah ruang operasi, museum, dan koleksi buku.

2) Jenis Bahan Busa (Foam)
Alat pemadam kebakaran AFFF (aqueous film forming foam) dan FFFP (film forming fluoroprotein) dinilai untuk digunakan pada kebakaran Kelas A dan Kelas B. Sesuai dengan namanya, APAR ini akan mengeluarkan bahan busa berbentuk cairan atau bubuk. APAR ini tidak cocok untuk digunakan dalam suhu beku. Keuntungan dari alat pemadam jenis ini ketika digunakan pada kebakaran cairan mudah terbakar Kelas B dengan kedalaman yang cukup besar adalah kemampuan agen untuk mengapung dan mengamankan permukaan cairan, yang membantu mencegah penyalaan kembali.

3) Jenis Bahan Karbon Dioksida (CO2)
Keuntungan utama dari alat pemadam api Karbon Dioksida (CO2) adalah bahan tersebut tidak meninggalkan residu setelah digunakan. Ini bisa menjadi faktor penting di mana perlindungan diperlukan untuk peralatan elektronik yang rumit dan mahal. Aplikasi tipikal lainnya adalah area persiapan makanan, laboratorium, dan area pencetakan atau duplikasi. 

Alat pemadam karbon dioksida terdaftar untuk digunakan pada kebakaran Kelas B dan Kelas C. Karena agen dilepaskan dalam bentuk awan gas/salju, jaraknya relatif 1 m hingga 2,4 m. Alat pemadam api jenis ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan di luar ruangan di mana kondisi berangin terjadi atau untuk penggunaan di dalam ruangan di lokasi yang terkena aliran udara yang kuat, karena bahan tersebut dapat menghilang dengan cepat dan mencegah pemadaman. Konsentrasi yang dibutuhkan untuk pemadaman api mengurangi jumlah oksigen di sekitar api dan harus digunakan dengan hati-hati saat dibuang di ruang terbatas.

4) Jenis Bahan Halon
Alat pemadam api bromochlorodifluoromethane (Halon 1211) memiliki zat yang mirip dengan karbon dioksida sehingga cocok untuk instalasi cuaca dingin dan tidak meninggalkan residu. Bahwa produksi Halon telah dihentikan karena kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya terhadap ozon bumi. Beberapa model alat pemadam api Halon 1211 yang lebih besar terdaftar untuk digunakan pada kebakaran Kelas A serta Kelas B dan Kelas C. Dibandingkan dengan karbon dioksida berdasarkan berat zat, bromochlorodifluoromethane (Halon 1211) setidaknya dua kali lebih efektif. 

5) Jenis Bahan Kimia Basah
Bahan pemadam dapat terdiri dari, namun tidak terbatas pada, larutan air dan kalium asetat, kalium karbonat, kalium sitrat, atau kombinasi dari bahan kimia ini (yang merupakan konduktor listrik). Agen cair biasanya memiliki pH 9,0 atau kurang. Pada kebakaran Kelas A, agen bekerja sebagai pendingin. Pada kebakaran Kelas K (kebakaran minyak goreng), agen membentuk selimut busa untuk mencegah penyalaan kembali. 

Kandungan air dari agen membantu dalam mendinginkan dan menurunkan suhu minyak dan lemak panas di bawah titik penyalaan otomatisnya. Zat tersebut, ketika dikeluarkan sebagai semprotan halus langsung ke peralatan memasak, mengurangi kemungkinan percikan minyak panas dan tidak menimbulkan bahaya kejut bagi operator. Alat pemadam kimia basah juga menawarkan visibilitas yang lebih baik selama pemadaman kebakaran serta meminimalkan pembersihan sesudahnya.

Rekomendasi Penggunaan APAR

  • Gunakan pemadam api portabel saat api terbatas pada area kecil, seperti keranjang sampah, dan tidak membesar; semua orang telah keluar dari gedung; pemadam kebakaran telah dipanggil atau sedang dipanggil; dan ruangan tidak dipenuhi asap.
  • Untuk mengoperasikan alat pemadam api, ingat kata PASS (dari Bahasa Inggris) :
    - Pull (Tarik) pin. Pegang alat pemadam dengan nosel mengarah menjauh dari Anda, dan lepaskan mekanisme penguncian.
    - Aim (Arahkan) alat pemadam ke dasar api.
    - Squeeze (Tekan) tuas secara perlahan dan merata.
    - Sweep (Sapu; Ayunkan) nosel dari sisi ke sisi.
  • Untuk rumah, pilih alat pemadam serba guna (dapat digunakan pada semua jenis kebakaran rumah) yang cukup besar untuk memadamkan api kecil, tetapi tidak terlalu berat sehingga sulit ditangani.
  • Pilih alat pemadam api yang berlabel laboratorium penguji independen.
  • Baca instruksi yang disertakan dengan alat pemadam api dan kenali bagian-bagiannya dan cara kerjanya sebelum kebakaran terjadi. Departemen pemadam kebakaran lokal atau distributor alat pemadam kebakaran sering menawarkan pelatihan pemadam kebakaran langsung.
  • Pasang alat pemadam api di dekat pintu keluar dan jauhkan punggung Anda dari pintu keluar yang jelas saat Anda menggunakan perangkat sehingga Anda dapat melarikan diri dengan mudah jika api tidak dapat dikendalikan. Jika ruangan dipenuhi asap, segera tinggalkan.
  • Tahu kapan harus pergi. Alat pemadam api adalah salah satu elemen dari rencana tanggap kebakaran, tetapi elemen utamanya adalah jalan keluar yang aman. Setiap rumah tangga harus memiliki rencana darurat kebakaran rumah dan alarm asap yang berfungsi.


Referensi :

  1. Fire Safety; Fire Extinguisher;
  2. NFPA; National Fire Protection Association; Fire Extinguisher Types
  3. Wikipedia; Fire Extinguisher
  4. Permenaker Nomor PER-04/MEN/1980 tentang Syarat syarat Pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

 


Baca Juga :

  1. Pentingnya Membersihkan Lobi dan Lounge di Kantor dan Perusahaan
  2. Pelatihan Gada Pratama, Dasar Satpam (Security)

 


 

Baca Juga

Program 5R adalah cara (metode) untuk mengatur /mengelola tempat...

BNSP (Badan Nasional sertifikasi Profesi) melalui LSP (Lembaga...

Gratifikasi merupakan tindakan pidana korupsi yang dapat diancam...

Cleaning Service PT. Krakatau Jasa Industri memahami tentang...