Mengenal Fungsi Kopling di Industri
Artikel Hits: 464
Kopling adalah suatu peralatan dengan mekanisme kerjanya yang dirancang mampu menghubungkan dan melepas atau memutuskan perpindahan tenaga dari suatu benda (shaft; poros) yang berputar ke benda lainnya (shaft; poros lainnya).
Daftar Isi :
Pengantar
Di industri kopling digunakan untuk memindahkan putaran dan daya dari poros motor listrik atau motor penggerak tenaga lainnya ke poros yang dihubungkan dengan peralatan industri yang digunakan untuk proses produksi; misalnya shaft pada mesin roll, mixer, pencacah, dll. Kopling adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros bersama di ujungnya untuk tujuan mentransmisikan daya; dari poros ke poros lainnya.
Tujuan dan Fungsi
Tujuan utama dari kopling adalah untuk menggabungkan dua bagian dari peralatan yang berputar sambil mengakomodasi beberapa derajat ketidaksejajaran (misalignment). Dalam konteks yang lebih umum, kopling juga bisa menjadi perangkat mekanis yang berfungsi untuk menghubungkan ujung bagian atau objek yang berdekatan. Kopling biasanya tidak memungkinkan pemutusan poros selama operasi, namun ada beberapa jenis kopling yang dirancanguntuk itu; misal dilengkapi dengan pembatas torsi yang dapat terputus ketika beberapa batasan torsi terlampaui.
Fungsi kopling; antara lain :
- Untuk menyambung poros yang secara fisik terpisah seperti sebuah motor dengan generator; dan untuk memisahkan poros ketika perbaikan.
- Untuk memberikan toleransi (mengakomodasi) fleksibilitas (keluwesan) mekanika.
- Untuk mengurangi transmisi beban kejut dari poros yang satu ke poros yang lain.
- Untuk menerima moment beban pertama dari motor penggerak sebelum beban gerak putar tersebut di terima oleh benda kerja yang di gerakkan.
- Untuk melindungi beban lebih; yang berlawanan.
Kriteria Kopling yang Baik
Beberapa syarat kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling yang baik; antara lain adalah:
- Mampu menahan adanya kelebihan beban.
- Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
- Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
- Mampu mencegah terjadinya beban kejut; dlengkapi dengan peredam.
- Mengizinkan dan mengakomodasi jumlah terbatas ketidaksejajaran (sudut dan/atau paralel)
- Memungkinkan kemudahan perakitan, perawatan dan pembongkaran
- Memungkinkan atau mengkompensasi end-float/aksial gerakan/ekspansi termal
- Mampu mempertahankan kekakuan antara sambungan hub dan poros.
- Memiliki ketatahanan/kompensasi temperatur yang berfluktuasi.
- Memberikan perlindungan terhadap peralatan atas kelebihan beban mesin yang digerakkan
Jenis Kopling
Secara umum di industri; kopling dikelompokkan menjadi; sbb :
1). Rigid Coupling (Kopling Tetap)
Kopling jenis ini umumnya digunakan untuk menghubungkan dua poros yang lurus secara sempurna. Beberapa jenis kopling tetap berikut ini adalah penting untuk diketahui yaitu:
- Sleeve atau muff coupling.
- Clamp coupling.
- Flange coupling.
2). Flexible Coupling (Kopling Fleksibel)
Kopling jenis ini umumnya digunakan untuk menghubungkan dua poros yang mempunyai sumbu menyamping dan menyudut. Beberapa jenis kopling fleksibel berikut ini adalah penting untuk diketahui yaitu:
- Bushed pin type coupling,
- Universal coupling,
- Oldham coupling.
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus dan pemutus putaran dan daya, namun tidak dapat memutuskan hubungan kerja antara poros penggerak dan poros yang digerakkan bila salah satu sedang bekerja, dan sumbu kedua poros harus terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya. Kopling tetap terdiri dari : 1. Kopling Kaku 2. Kopling Fleksibel ( luwes ); 3. Kopling Elastis.
Kopling ttak tetap adalah merupakan elemen mesin yang dapat memutuskan dan menghubungkan dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan kedua hubungan poros tersebut pada keadaan diam maupun berputar.
Sifat – sifat kopling tidak tetap; antara lain adalah :
- Poros output relatif bergerak terhadap poros input
- Pemutusan hubungan dapat terjadi pada saat kedua poros berputar maupun tidak berputar.
Gear Coupling (Kopling Roda Gigi)
Kopling roda gigi dirancang untuk mentransmisikan torsi antara dua poros yang tidak sejajar. Kopling ini biasanya terdiri dari dua sambungan fleksibel satu dipasang pada setiap poros yang dihubungkan oleh poros, atau poros ketiga. Kopling roda gigi menghubungkan motor penggerak ke Gearbox dalam mekanisme kerekan, tetapi juga dapat menghubungkan Gearbox secara langsung.
Komponen pada Gear Coupling; adalah :
- Shaft gear, yang berfungsi sebagai shaft yang mengikat shaft motor drive dan shaft gear satunya mengikat ke shaft benda kerja yang di gerakkan.
- Casing Gear, yaitu casing yang mempunyai alur gear yang di mana fungsi alur gear tersebut yang akan mengikat shaft gear sebagaimana halnya seperti fungsi chain pada model chain kopling.
- Baut casing kopling, yang berfungsi sebagai pengikat antar casing gear.
- Neple grease, yang berfungsi sebagai media untuk mensupply grease pelumas ke dalam unit kopling untuk melumasi gear kopling.
- Cover Kopling, yang berfungsi sebagai pelindung gear kopling unit.
Baca Juga :