Pasir Silika untuk Industri
Artikel Hits: 2455
Pasir silika atau disebut juga pasir kuarsa adalah salah satu mineral alam yang melimpah di Indonesia, tercatat bahwa total sumber daya pasir silika sebesar 18 miliyar ton. Hal ini terjadi karena kondisi alam Indonesia yang hampir separuhnya tersusun dari batuan beku yang bersifat asam sebagai sumber pembentuk mineral bahan galian tersebut.
Pasir silika banyak ditemukan di daerah pesisir sungai, pantai, danau, dan laut dangkal Pasir silika memegang peranan cukup penting untuk industri, baik sebagai bahan utama maupun ikutan. Sebagai bahan baku utama kandungan SiO2 yang terkandung dalam pasir silika digunakan oleh industri manufaktur terutama untuk bahan bangunan serta keperluan rumah tangga.
Silika atau dikenal dengan silikon dioksida (SiO2) merupakan senyawa yang banyak ditemui dalam bahan galian yang disebut pasir kuarsa, terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan feldsfar.
Silika dalam Industri
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2 Al2O3, CaO, Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya. Silika biasa diperoleh melalui proses penambangan yang dimulai dari menambang pasir kuarsa sebagai bahan baku. Pasir kuarsa tersebut kemudian dilakukan proses pencucian untuk membuang pengotor yang kemudian dipisahkan dan dikeringkan kembali sehingga diperoleh pasir dengan kadar silika yang lebih tinggi.
Pasir inilah yang kemudian dikenal dengan pasir silika atau silika dengan kadar tertentu. Silika biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dengan berbagai ukuran tergantung aplikasi yang dibutuhkan seperti dalam industri ban, karet, gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan lain-lain. Produk industri silika yang laing umu dan dekat dengan msyarakat; contohnya adalah : Silica Gel.
Di dunia perindustrian pemakaian pasir silika saat ini cukup pesat, seperti dalam industri ban, karet, gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan lain-lain. Didalam alam, silika sulit didapatkan sebagai unsur dengan kemurnian tinggi, karena memiliki afinitas tinggi terhadap oksida dan atom lain, sehingga membentuk ikatan yang kuat. Dan adanya kandungan pengotor yang terdapat didalam pasir silika dapat mempengaruhi kualitas pasir silika.
Contoh lain manfaat silika dalam dunia industri adalah penggunaan nano silika pada produk ban dan karet. Manfaat dari penambahan nanosilika pada ban karet akan membuat ban memiiki daya lekat yang lebih baik terlebih pada jalan salju, mereduksi kebisingan yang ditimbulkan dan usia ban lebih panjang dibandingkan dengan produk ban tanpa penambahan nanosilika.
Pengolahan Silika Industri
Untuk proses penghalusan atau memperkecil ukuran dari pasir silika umumnya digunakan metode milling dengan ball mill untuk menghancurkan ukuran pasir silika yang besar-besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, silika dengan ukuran yang halus inilah yang biasanya bayak digunakan dalam industri. Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil sampai skala mikron atau bahkan nanosilika.
Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas. Sebagai salah satu contoh silika dengan ukuran mikron banyak diaplikasikan dalam material bangunan, yaitu sebagai bahan campuran pada beton. Selama ini kebutuhan mikrosilika dalam negeri dipenuhi oleh produk impor. Ukuran lainnya yang lebih kecil adalah nanosilika banyak digunakan pada aplikasi di industri ban, karet, cat, kosmetik, elektronik, dan keramik.
Untuk memperoleh ukuran silika sampai pada ukuran nano atau mikrosilika perlu perlakuan khusus pada proses pembuatannya. Untuk memperoleh mikrosilika biasanya dapat diperoleh dengan metode special milling, yaitu metode milling biasa yang sudah dimodifikasi khusus sehingga kemampuan untuk menghancurkannya jauh lebih efektif, dengan metode ini bahkan dimungkinkan juga memperoleh silika sampai pada skala nano. Sedangkan untuk nanosilika bisa diperoleh dengan metode-metode tertentu yang sekarang telah banyak diteliti diantaranya adalah sol-gel process, gas phase process, chemical precipitation, emulsion techniques, dan plasma spraying & foging.
Baca Juga :