Artikel

Pemeriksaan Barang Masuk (Incoming Receiving Inspection)

receiving inspection warehouse

Pemeriksaan atau Inspeksi Barang Masuk atau dikenal dengan istilah Incoming Receiving Inspection merupakan aktifitas pengendalian mutu sebagai bagian dari proses pengadaan barang pada saat barang pesanan diterima di gudang, dalam rangka ...// 

//..pemeriksaan kualitas barang yang diterima/dikirim sesuai dengan kriteria yang ditentukan/dipesan.

Daftar Isi :

incoming reciving inspection

Pengantar

Didalam dokumen ISO 9001 dijelaskan bahwa Incoming Receiving Inspection perlu dilakukan dan menjadi tanggung jawab pimpinan puncak Manager Logistik dan Manager Pengendalian Kualitas; dimana masing masing memilki peran yang berbeda bahwa Manager Logistik lebih ke aspek hubungan dengan vendor; dan Pengendalian Kualitas lebih ke aspek kualitas barang.

Pengertian

Pemeriksaan Barang Masuk atau Incoming Inspection, juga biasa disebut sebagai inspeksi penerimaan, memvalidasi kualitas bahan baku, suku cadang, atau komponen yang dibeli berdasarkan kriteria penerimaan yang ditetapkan. Personil jaminan kualitas melakukan inspeksi di fasilitas manufaktur untuk menyelesaikan masalah kualitas selama pra-produksi. Secara umum, organisasi tidak harus memeriksa semuanya, tetapi berdasarkan Klausul 8, Anda diharuskan untuk menilai pengaruh internal dan eksternal (mempelajari lebih lanjut tentang mengendalikan pengaruh eksternal) dalam merumuskan dan menerapkan sistem manajemen mutu.

Pengecekan dan pemeriksaan kualitas material atau barang masuk bertujuan untuk memastikan barang yang diterima sesuai dengan pesanan (purchase order), serta tidak ada kerusakan dan memenuhi persyaratan mutu perusahaan. Sehingga ada jaminan bahwa barang yang dibeli atau dipesan dapat digunakan dengan baik di perusahaan serta tidak menimbulkan defect atau kerusakan pada produk yang akan dibuat, tidak menghambat proses produksi, menimbulkan kerugian perusahaan, dll. Suatu produk atau barang atau material biasanya menjalani pengujian yang ketat setelah diproduksi dengan mengikuti serangkaian prosedur pengujian, namun demikian dalam proses pengadaan tetap harus selalu diperiksa pada saat kedatangan ke gudang penerimaan. Jika memungkinkan, pemeriksaan barang masuk harus selalu dilakukan di hadapan pemasok/ supplier.

Kriteria

Manajer kualitas menggunakan daftar periksa selama pemeriksaan barang masuk untuk memudahkan mereka menyesuaikan pesanan dengan barang yang dikirim. Selain itu, ini memastikan bahwa tidak ada yang terlupakan selama pemeriksaan. Dengan cara ini, barang cacat lebih mudah dideteksi dan keluhan dapat dilakukan lebih cepat. Pemeriksaan barang mencegah pelanggan tidak puas dan masalah kualitas terjadi pada produk akhir.

Inspeksi barang ke dalam terutama dilakukan di industri berikut:

  • Katering, retail dan bisnis makanan lainnya
  • Manufacture dan Bisnis yang memproses barang lebih lanjut (perusahaan produksi)
  • Penyedia layanan logistik
  • Perusahaan perkapalan; Dll.

Inspeksi barang masuk (Incoming Receiving Inspection) dapat mengurangi biaya dan meningkatkan standar kualitas dan serta kepuasan pelanggan di akhir layanan atau produk yang dihasilkan. beberpa perusahaan menerapkan sistem dengan menggunakan sistem pelabelan untuk memberi tanda saat pemeriksaan barang masuk, pelabelan memberikan informasi tindakan apa selanjutnya yang diperlukan setelah pemeriksaan barang masuk dilakukan; misalnaya : reject (kembalikan ke supplier), repair (diperbaiki), diterima dengan syarat, dll.

Langkah Pemeriksaan

Langkah pemeriksaan dimulai dengan pemeriksaan dokumen yang menyertai barang; misalnya dokumen pengiriman yang dicocokan dengan Purchase Order (P/O), packing list, serta berbagai sertifikat yang seharusnya disertakan; misalnya : certificate of conformity, certificate of origin, certificate of analysis, dll.

Jika pemeriksaaan dokumen telah selesai dan tidak ada hal yang penting untuk dipermasalahkan maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik barang secara visual (tidak merusak barang); pemeriksan visual bertujuan untuk memastikan bahwa barang yang dipesan sesuai identitasnya dengan pesanan, kondisi barang dalam keadaan baik, tidak ada kerusakan akibat transportasi, dll.

Langkah berikutnya pemeriksaan dengan menggunakan peralatan namun tidak merusak barang; misalnya visual dengan alat bantu kaca pembesar, dilakukan Non Destructive Test; dll. Umumnya dalam pemeriksaan seperti ini diberlakukan sistem sampling yaitu mengambil sejumlah sampel untuk diperiksa sesuai kriteria persyaratan sistem sampling.

Pemeriksan dapat dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium untuk memastikan bahwa kualitas barang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Purchased Order; misalnya : untuk barang Olie (Pelumas) diuji di Laboratorium tentang Viskositasnya; dll.

Istilah dalam Receiving Inspection

1. Certificate of Analysis (C of A) 

Pernyataan tertulis pemasok, disahkan oleh kontrak atau pesanan pembelian, yang menyatakan bahwa pasokan atau layanan memenuhi persyaratan kontrak berdasarkan analisis fisik atau kimia instrumen kuantitatif dari sampel representatif yang diambil dari pengiriman yang menyertai sertifikat.


2. Certificate of Conformance (C of C)

Pernyataan tertulis pemasok, disahkan oleh kontrak atau pesanan pembelian, yang menyatakan bahwa persediaan atau layanan mematuhi persyaratan kontrak, ditandatangani oleh individu yang bertanggung jawab, dan menampilkan nomor bagian dan nomor versi, pesanan pembelian (PO) pembeli nomor PO, tanggal PO, dan nomor revisi PO. Juga disebut "Sertifikat Kepatuhan".


3. Direct-to-Stock (DTS)

Suku cadang/persediaan ditempatkan langsung ke dalam stok tanpa pemeriksaan; dilakukan untuk mengurangi inspeksi duplikat dan di mana vendor memiliki sejarah memberikan kualitas yang memuaskan.


4. Inspeksi Artikel Pertama (First Article Inspecttion)

Proses pemantauan karakteristik utama untuk memastikan bahwa suku cadang dapat diproduksi secara terus menerus, murah, sesuai dengan spesifikasi, dan dengan variasi minimum. 


5. Penarikan Kembali Positif

Jika produk yang masuk dikeluarkan untuk tujuan produksi yang mendesak sebelum verifikasi, produk tersebut diidentifikasi dan dicatat secara positif untuk memungkinkan penarikan dan penggantian segera jika ditemukan tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

6. Non Conforming Article

Barang barang yang tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Purchase Order; pada umumnya diajukan klaim kepada vendor, atau meminta ganti rugi.

 


Baca Juga :

  1. Batasan Kecepatan Kendaraan di Jalan Raya
  2. Pemeliharaan dan Pembersihan Taman di Kawasan Industri

Baca Juga

Saat ini penggunaan batu gerinda atau grinding wheel atau roda...

Alat  Pelindung  Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat...

Cleaning Service PT. Krakatau Jasa Industri melayani jasa...

Krakataujasaindustri••• Fogging atau pest control adalah metode...