Artikel

Satpam Harus Mengenali Perusahaan dan Resiko Keamanannya

security_satpam

Salah satu tugas dari praktisi keamanan (dalam hal ini Satuan Pegamanan) adalah mengembangkan pemahaman dan penilaian terhadap organisasi atau perusahaan atau industri dimana dia ditempatkan untuk menjaga keamanan.

Hal ini dikaitkan dengan faktor resiko yang mungkin terjadi bagi situasi kondisi keamanan; sehingga jika mengenalinya maka dapat menentukan mitigasi resiko yang terbaik setelah dikomunikasikan dan dikonsultasikan atau secara langsung di lapangan.,

Dan tenaga tenaga Satpam PT. Krakatau Jasa Industri telah memahami tentang hal ini, mereka akan berupaya untuk mengembangkan pemahaman terhadap perusahaan dimana mereka ditempatkan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Daftar Isi :

Pengantar

Hal ini bukan berati bahwa Satuan Poegamanban harus ahli dalam hal organisasi atau proses di industri atau berasal dari ahli dalam pekerjaan usaha estimator perusahaan, tetapi harus cukup memahami bagaimana organisasi atau perusahaan mengelola kompleksitas dan nuansa proses operasinya yang dapat berdampak pada resiko keamanan dan ketertiban.

Selain itu jika sudah memahami dan mengenal dengan baikpun; tidak semestinya anggota atau tenaga Satuan Pengamanan terlibat langsung dalam proses operasi didalam organisasi atau perusahan; namun hanya sebatas ruang lingkup pengamaab dalam hal memberikan petunjuk adalah nilai positif. 

Jenis Informasi

Tenaga Satuan Pengamanan harus mempertimbangan segi keamanan berdasarkan faktor-faktor seperti; antara lai : jam operasi, jenis jasa pelanggan, sifat aktifitas usaha, tipe layanan yang disediakan atau produk yang dihasilkan, pengolahan, penyimpanan, atau otherwise supply, sifat persaingan dari industri, informasi yang sensitif, budaya perusahaan, persepsi toleransi risiko dan lainnya.

Jenis informasi yang harus dipahami dan dinilai sebagai masukan dalan faktor resiko pengamanan aantara lain :

  • jam operasi dari tiap departemen;
  • level staf dari tiap shift;
  • tipe pelayanan dan atau barang yang diproduksi, disimpan, dipabrikasi, dan lain-lain;
  • tipe klien yang dilayanani (seperti : kesejahteraan, anak-anak, orang asing, dan lain-lain);
  • kondisi persaingan organisasi;
  • semua isu spesial yang terkait dengan proses pabrikasi (seperti : limbah lingkungan, pembuatan dari produk yang rusak, dan la in-lain);
  • tipe tenaga kerja (seperti : serikat pekerja; pegwai tetap, PKWT, dll);

 

pabrik

Identifikasi Aset.

Aset adalah properti organisasi dan personel, dapat dirasakan atau tidak, dimana dimiliki oleh organisasi atau individual yang dapat diberikan nilai moneter. Properti yang tidak dapat dirasakan seperti goodwill, informasi penting, dan properti yang terkait.

Identifikasi risiko orang dan aset organisasi, aset termasuk orang, seluruh jenis prope rti, bisnis utama, jaringan dan informasi, orang termasuk karyawan, penyewa, tamu, vendor, pengunjung dan sesuatu yang langsung dan tidak langsung berhubungan atau terlibat dengan usaha. 

Properti termasuk aset yang tampak seperti uang tunai dan sesuatu yang bernilai lainnya serta aset tak tampak seperti kekayaan intelektual, proses bisnis in ti termasuk bisnis utama atau usaha yang menentukan, termasuk reputasi dan itikad baik. Jaringan termasuk sistem, in fras truk tur, peralatan yang berkaitan dengan data, telekomunikasi, dan aset komputer, Informasi termasuk beragam data penting yang dimiliki.

Identifikasi Manusia

Identifikasi manusia dan beberapa aset dalam risiko. Langkah kedua dalam proses adalah untuk identifikasi beberapa aset dari organisasi yang berisiko kepada beberapa bahaya.

1) Manusia/orang terkait Langsung
Manusia/orang termasuk tenaga kerja, pelanggan, pengunjung, pasien, tamu , penumpang, tenaga kerja kontrak, dan semua personel dimana secara hukum berada di area properti yang sedang diakses.

2) Manusia/orang tdk terkait Langsung
Dalam kondisi terbatas, manusia/orang yang lalu lalang juga berisiko secara terbuka dan bahaya di area properti atau attractive nuisance exists (seperti : gudang kawasan berikat, gedung kosong, jalan potong atau bagian rutinitas yang digunakan orang u ntuk menyeberangi sebagai jalan pintas).

Identifikasi Properti

1) Properti Fisik
Properti termasuk real estate, tanah dan gedung, fasilitas, properti yang dapat dirasakan seperti : uang, logam da batu mulia; instrumen berbahaya (antara lain : bahan peledak, senjata, dan lain-lain); barang yang mudah dicuri (antara lain obat-obatan, uang, sparepart, dan lain-lain); semua barang yang mudah dicuri, dirusak, atau yang mempengaruhi risiko pengamanan.

2) Properti Non Fisik
Properti juga termasuk goodwill atau reputasi dari suatu perusahaan/organisasi dimana dapat memungkinkan kerugian dari suatu kejadian. Sebagai contoh : kemampuan organisasi menarik pelanggan dapat dipengaruhi dengan reputasi yang tidak baik atau kriminalitas. 

3) Properti Informasi & Data
Properti termasuk juga informasi, mencakup hak data, seperti : kerahasiaan perdagangan, perencanaan penjualan, perencanaan ekspansi bisnis, penutupan pabrik, kerahasiaan informasi perorangan mengenai karyawan, daftar pelanggan, dan data lainnya. Dimana apabila dicuri, altered, atau dihancurkan dapat membahayakan organisasi.


Referensi :

  1. Perkapolri No 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan Dan/ Atau Instansi/Lembaga Pemerintah.
  2. PT. Krakatau Sarana Infrastruktur.

 


Baca Juga :

  1. Sistem Manajamen Pelatihan Pengamanan di Perusahaan dan Industri
  2. Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perusahaan dan Industri

 

Baca Juga

Metode pengukuran yang digunakan pada Implementasi Nilai-nilai...

Sanitasi didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan...

Driver (sopir) PT. Krakatau Jasa Industri telah memahami, kompeten...

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk pemindahan daya dengan...