Artikel

Tips Membeli Mobil Listrik

Mobil listrik mulai dilirik masyarakat setelah instruksi Presiden Joko Widodo untuk beralih dari penggunaan kendaraan bersumber energi fosil. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah berujar akan mempersulit pembelian kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Berbagai strategi telah diupayakan pemerintah untuk menarik minat pembelian kendaraan listrik (electric vehicle atau EV), misalnya pemberian subsidi dan insentif, hingga pembangunan pom listrik alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Namun, sebelum memutuskan beralih, alangkah lebih baik untuk menyimak tips membeli mobil listrik berikut.

Dilansir dari Electric Cars Guide, sebelum memiliki kendaraan listrik, calon pembeli perlu mempertimbangkan beberapa hal dan berpikir realistis, di antaranya: 

1.    Kecocokan
Meski terdapat aturan dari pemerintah yang secara khusus menganjurkan pemakaian kendaraan listrik, tetapi tidak setiap orang pantas memilikinya. Apabila pengemudi sering bepergian lebih dari 200 kilometer setiap hari, maka mobil listrik bukanlah pilihan tepat. Namun, pengguna bisa memutuskan untuk memiliki dua jenis kendaraan, yaitu mobil bensin standar dan mobil listrik, serta disesuaikan dengan kebutuhan. 

2.    Bekas atau Baru?
Saat kendaraan bersumber energi listrik baru terus memasuki pasar, dealer kendaraan bekas cenderung tumbuh. Jika pengemudi menentukan untuk membeli yang bekas, pastikan untuk memeriksa kondisi dan spesifikasi mesin, seperti jarak tempuh, ban, dan karat. Dalam banyak kasus, mobil konversi tidak memiliki sistem pengereman generatif, sehingga harus segera diganti. 

3.    Jarak Tempuh

Setelah disinggung, melihat jarak tempuh juga menjadi salah satu bagian dari tips membeli mobil listrik. EV normal menawarkan kemampuan berkendara hingga 80-100 mil. Selama penggunaan biasa, kapasitas dan daya baterai bakal berkurang seiring waktu. Apabila seseorang sering melakukan perjalanan lebih dari 100 kilometer, cobalah untuk berpikir dua kali terlebih dahulu sebelum membeli. 

4.    Kondisi dan Garansi Baterai
Jika Anda menggunakan EV bekas, lakukan uji jangkauan status baterai. Biasanya produsen akan memberi jaminan baterai dalam kurun waktu 8 tahun atau 100.000 mil perjalanan. Kendaraan listrik dalam kondisi baik akan terus mengirimkan data yang relevan, termasuk suhu mesin dan voltase. 

5.    Ketentuan Pengisian Daya
Cari tahu apakah ada titik pengisian listrik publik di dekat domisili. Pengguna juga bisa memilih opsi memasang stop kontak khusus untuk mengisi baterai (charge) di dinding garasi rumah. Namun, pastikan untuk menanyakan kepada teknisi apakah pengisi daya tersebut telah cukup memenuhi kebutuhan kendaraan atau sesuai dengan budget Anda. 

6.    Opsi Pengisian di Fasilitas Umum
Tips membeli mobil listrik yang perlu diperhatikan pengguna adalah memeriksa port pada EV. Apakah port tersebut kompatibel dengan port pada pengisian daya umum atau SPKLU. Pasalnya, misalnya Mitsubishi i-MiEV 2010 dirancang dengan port fase tunggal standar dan tidak cocok digunakan di beberapa SPKLU. 

7.    Pilih Daya Terbarukan
Walaupun diklaim lebih ramah lingkungan, beberapa pihak mengkritisi tenaga listrik untuk EV yang masih bersumber dari batu bara. Pengguna bisa mempertimbangkan pengisian daya yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), seperti sumber energi matahari, ombak, angin, atau air. 

8.    Pembaruan Perangkat
Salah satu keuntungan produksi kendaraan listrik adalah kemudahan untuk memperbarui (upgrade) firmware dan perangkat lunak kontrolnya. Misalnya pada Tesla Model S, peningkatan pengalaman berkendara akan terasa karena ada perbaikan bug secara berkala. Sebelum membeli, lakukan konfirmasi apakah EV akan menerima peningkatan perangkat (update). 

9.    Pemasangan Home Charge
Calon pembeli juga dapat mempertimbangkan pemasangan port pengisian daya di rumah karena dianggap lebih hemat. Namun, dana yang perlu disiapkan di awal sekitar US$1.000 atau setara Rp15,07 juta (kurs Rp15.073).

10.    Konversi atau Beli?
Pilihan konversi mesin berbasis BBM juga bisa menjadi salah satu tips membeli mobil listrik, dibandingkan membawa pulang unit baru dari dealer. Namun, pengguna harus memperhitungkan secara ekonomi, apakah langkah tersebut dinilai menguntungkan atau justru buntung.

Baca Juga

Baju safety adalah alat pelindung diri (APD) yang melindungi tubuh...

Perusahaan yang melakukan rental mobil untuk kendaraan dinas...

Dalam aktifitasnya melayani kepentingan konsumen dalam hal...

Pemeliharaan Prediktif (condition-base maintenance atau condition...